Catatan Kecil episode 6: Bedengan? apa sih fungsinya?


Bedengan: Metode Pertanian Praktis.

Bedengan adalah sebuah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada sebuah metode pertanian dengan membuat bed atau bedengan di atas permukaan tanah. Bedengan biasanya dibuat dengan cara menimbun tanah dan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang dalam satu area yang tinggi dan sempit.

Fungsi dari bedengan adalah untuk meningkatkan kualitas tanah serta memberikan ruang yang lebih terorganisir bagi tanaman. Dengan menggunakan metode bedengan, tanah yang semula padat dan keras menjadi lebih gembur sehingga memudahkan tanaman untuk tumbuh dan menyerap nutrisi. Selain itu, bedengan juga membantu menghindari genangan air di sekitar tanaman, sehingga dapat mengurangi resiko tanaman membusuk akibat terlalu banyak air.

Metode bedengan juga biasa digunakan dalam pertanian organik atau pertanian berkelanjutan, karena mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan. Selain itu, bedengan juga membantu menghemat ruang dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Membuat bedengan rapi itu hanya dibutuhkan sedikit keterampilan dan kemauan, tambahnya pemahaman, dengan demikian akan lebih komitmen untuk membuat rapi.

Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm pembuatan bedengan, yang juga merupakan bagian dari cara mengatasi pH drop, kelembaban yg tinggi, stres bibit waktu pindah tanam.

Cara membuat bedengan? 

Membuat bedengan ada 2 versi;

1.Rata dan mulus seperti jalan tol. Jika musim kemarau, agar apabila hujan, air bisa masuk lewat lobang tanam dan lobang cor. 

2. Membukit di tengah gulutan ketika musim hujan, tujuannya agar air hujan bisa tercurah ke gang gulutan dengan demikian akan menjaga pH dan kelembaban gulutan yang mengurangi serangan jamur patogen. 

Untuk proses olah lahan sy rasa semua sama, hanya beda komposisi pupuk dasar atau mikroba pengurai saja. Kami biasa menggunakan cara:

1. Gemburkan tanah (dicangkul/dengan cultivator)

2. Tabur kompos dan kalsium silika

3. Siram decomposer pengurai dan APH

4. Rapikan bedengan

5. Pasang mulsa

Setelah 20 hari, lahan siap di tanami.

Ini cara yang biasa kami lakukan, cara boleh saja beda asal satu tujuan, amunisi bisa beda asal jangan beda tujuan.


Semangat bertani! 

@_kangjahe via BW Situmorang

Komentar